Lain amir, lain
pula hadi (nama samara) ia ditugaskan untuk mengajar IPA ditingkat SLTP ketika
mendapat tugas praktek mengajar dari sekolahnya. Hadi satu dua dengan amir,
sama bengalnya, karena jika ada pelajaran IPA disekolahnya, hadi juga sering
bolos. Hadi kebagian mengajar dikelas II. Setelah semua persiapan beres,
besoknya hadi berangkat ketempat praktek mengajar hanya dengan berjalan kaki
karena sebagai seorang santri yang bekalnya pas – pasan mana mungkin bisa
nyarter mobil sih….
‘‘ anak – anak bapak memperkenalkan
diri…… namanya hadi……. Sekarang jadwal pelajaran IPA ya ?’’ kata hadi basa –
basi. “ia pak guru” sambut anak – anak kelas II serempak. “pelajaran IPA adalah
pelajaran pelajaran yang cukup sulit tapi berdampak positif bagi yang mampu
menguasainya. Banyak orang penting yang memerintah negeri ini terdiri dari
orang – orang yang ahli dibidang ini karenanya kalian harus belajar baik dan
tekun supaya bisa menguasai ilmu ini baiklah…… sebelum pelajaran ini dimulai
bapak ingin menanyakan terlebih dahulu kepada kamu, siapa namanya?’’ tanya hadi
“ Amrullah pak guru” kata murid yang ditanyai. “suatu nama yang cukup baik!”
puji hadi. “baik pertanyaannya adalah ….. setiap benda cair apabila dipanaskan
akan……………..? “henguap pak guru !” jawab Amrullah “bagus jawaban kamu! Walaupun sebenarnya
tidak selamanya begitu sebab ada benda cair yang jika dipanaskan malah akan
membeku, tahukah anak – anak apakah itu?”, “tidak tahu pak guru” jawab anak –
anak. “contohnya, seperti yang sering kita lihat yaitu orang yang jualan
serabi (nama makanan tradisional), ketika mereka mengucurkan benda cair kedalam
tungku lalu dipanaskan, maka hasilnya akan membeku jadilah serabi betul nggak?”.
Tidak ada yang menjawab mereka hanya cengingisan menahan geli dan tawa,
kemudian terdengar suara tepukan tangan riuh rendah. Hadi….hadi, kalau dalam
ulangan jawabannya begitu, tentu akan dicoret merah panjang sekali…….
HIKMAH
Hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas yaitu:
1. Basa – basi itu
perlu ketika kita ngajar demi keakraban kita dengan murid dan juga
menghilangkan kejenuhan.
2. Biar lebih ada
kedekatan antara guru dan murid perlu saling mengenal namanya.
Sumber: (Buku Kisah
– Kisah Santri Mengandung Hikmah, Penulis: Ifrosyin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar