Sabtu, 14 Januari 2017

KAMU BERDUSTA

Dalam kitab AL-‘Imarah, imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. Bersabda, “sesungguhnya golongan pertama manusia yang akan diadili pada hari kiamat itu ada tiga:
            Seorang lelaki yang mati dalam upaya mencari kesyahidan. Dia didatangkan dan ditunjukkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang sekiranya akan dia peroleh karena amalnya, maka diapun mengetahuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang sudah kamu kerjakan untuk mendapatkannya ?’ Dia menjawab, ‘Aku telah berperang dijalan-Mu sampai akhirnya aku mati shahid. ’Allah berkata, ‘Kamu dusta! Sebenarnya kamu berperang demi mendapatkan julukan sebagai orang yang gagah berani, dan hal itu telah kamu dapatkan.’ Lantas orang itu diseret oleh malaikat dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dilemparkan ke dalam neraka.
            Kemudian, ada seorang lelaki yang suka mempelajari ilmu ilmu dan mengajarkannya, serta pandai membaca Al-Quran, diapun didatangakan. Ditunjukkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang akan diperoleh karena amalnya, maka diapun mengetahuinya. Allah bertanya, Allah bertanya, ‘Apa yang sudah kamu kerjakan untuk mendapatkannya ?’ Dia menjawab, ‘Aku telah mempelajari ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Quran untuk-MU. ’Allah berkata, ‘Kamu dusta! Sebenarnya kamu mempelajari ilmu demi mendapatkan sebutan sebagai orang yang berilmu, dan kamu membaca Al-Quran agar disebut sebagai ahli baca Al-Quran. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan. ’ Lantas orang itu diseret oleh malaikat dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dilemparkan ke dalam neraka.
            Berikutnya, seorang lelaki yang Allah lapangkan untuknya harta dan Allah berikan kepadanya berbagai jenis kekayaan. Diapun didatangkan. Ditunjukkanlah kenikmatan-kenikmatan yang akan diperoleh dengan sebab amalnya, maka diapun mengetahuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang sudah kamu kerjakan untuk mendapatkannya ?’ Dia menjawab, ‘tidak pernah aku lewatkan satu perkara pun yang engkau sukai untuk aku berinfak kepadanya, melainkan aku pasti telah menginfakkan hartaku padanya karenamu. ’Allah berkata, ‘Kamu dusta! Sebenarnya kamu lakukan itu agar kamu disebut sebagai dermawan, dan hal itu telah kamu dapatkan. ’ Lantas orang itu diseret oleh malaikat dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dilemparkan ke dalam neraka” (HR Muslim).
            Hadits yang agung ini menerangkan kepada kita nasib malang yang menimpa tiga pendusta. Pertama, orang yang berjihad tetapi tidak ikhlas. Kedua, orang yang bergelut dengan ilmu dan mendakwahkannya, tetapi tidak ikhlas. Mereka bertiga celaka akibat tidak pandai menjaga hatinya dari riya dan sum’ah. Mereka beramal bukan karena Allah, tapi karena manusia, mengharapkan pujian dan sanjungan mereka. Itulah niat yang tersimpan di dalam hatinya yang Allah tampakkan Hari kiamat, pada hari tidak aka nada orang yang bisa berbohong dan menyembunyikan kedustaannya.
            Dalam kitab AL-Zuhd, imam muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. Bersabda, “Allah Swt berfirman, ‘Aku adalah zat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa melakukan suatu amalan yang dia mempersekutukan diri-ku dengan selain-ku, akan kutinggalkan dia bersama kesyirikannya” (HR Muslim).
            Abu ishaq Al-Fazari berkata, ‘sesungguhnya ada diantara manusia orang yang menyukai pujian kepada dirinya, padahal dirinya tidak lebih berharga di sisi Allah daripada sehelai sayap nyamuk. ‘Ibn Taimiyah berkata, ‘barang siapa mencintai seseorang tapi bukan karena Allah, bahaya teman-temannya lebih besar daripada bahaya musuh-musuhnya.
            Semoga Allah melindungi kita dari syirik dan segala hal yang menjerumuskan ke dalamnya.

Diambil dari sumber: (Buku dengan judul: Hanya Dengan Mengingat-Mu Aku Tenang,   Penulis: Ari Wahyudi).
                

      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar